Rabu, 22 Oktober 2014

agama islam



OPIK MULYADI BERBAGI INFO TENTANG ISLAM
اِسْلاَمُ الْوَجْهِ
         Islam berasal dari kata “islaamul wajhi” yang berarti “menundukkan wajah”2:112 أَسْلَمَ وَجْهَهُ  = menundukkan wajahnya
         Seorang Muslim berarti orang yang menundukkan wajahnya di hadapan Allah SWT, karena rasa hormatnya kepada Allah
الإِسْتِسْلاَمُ
         Islam berasal dari kata “istislaam” yang berarti “berserah diri”
         3:83 وَلَهُ أَسْلَمَ  = padahal kepada-Nya-lah berserah diri
         Seorang Muslim berarti orang yang berserah diri kepada Allah SWT; apapun yang akan diperbuat oleh Allah kepada dirinya ia akan pasrah, menyerah, ridho
         Ia mengikuti aturan-aturan Allah SWT
         Bagaimana dengan orang-orang kafir?
Mereka terlambat dalam ber-Islam (مُسْتَسْلِمُونَ menyerahkan diri), karena mereka baru melakukannya ketika di akhirat (37:26)
اَلسَّلاَمَةُ
         Islam juga berasal dari kata “as-salaamah” yang artinya “suci dan bersih”
         26:89 بِقَلْبٍ سَلِيمٍ = hati yang bersih
         Seorang Muslim adalah orang yang bersih badan pakaian, pikiran dan hatinya
         Kebersihan ini merupakan kekhasan Islam, sehingga Bab Thaharah (Bersuci) menjadi yang pertama dalam Fiqh
         Beberapa orang masuk Islam karena kebersihan ini
         WC dipelopori oleh orang-orang Islam; sebelumnya belum pernah ada (buang hajat di celana aja)
اَلسَّلاَمُ
         Islam berasal dari kata “as-salaam” yang artinya “selamat sejahtera”
         6:54 فَقُلْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ  = katakanlah, “salam sejahtera atas kalian”
         Seorang Muslim selalu memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain
         Ucapan salam adalah khas bagi Muslim
         Rasulullah SAW mendorong umatnya agar menebarkan salam kepada orang yang dikenal dan yang tidak dikenal
         Salam juga ucapan para penghuni sorga (13:24, 39:73) dan ucapan dari Allah (36:58)
اَلسِّلْمُ
         Islam juga berasal dari kata “as-silmu” atau “as-salmu” yang berarti “perdamaian”
         8:61 وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ = Dan jika mereka condong kepada perdamaian
         47:35 فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ = Janganlah kamu lemah dan minta damai
         2:208 ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
         Islam adalah agama damai, bukan agama kekerasan
         Seorang Muslim adalah orang yang menebarkan kedamaian di muka bumi
         Contoh:
        sebelum Islam Mekkah berkali-kali terjadi peperangan sesama mereka
        Madinah sebelum Islam terjadi Perang Bu’ats selama 40 tahun

         Semuanya itu membentuk kata “AL-ISLAM”
         Jadi Islam berarti
        Menundukkan wajah ke hadirat Allah
        Berserah diri kepada Allah
        Kesucian dan kebersihan
        Keselamatan dan kesejahteraan
        Perdamaian
         Dan inilah agama yang diridhoi oleh Allah SWT (3:19)
Siapa yang mencari agama lain akan ditolak di akhirat dan rugi (3:85)
         Islam adalah agama yang menekankan pada ketundukan manusia pada Sang Pencipta
         Seorang Muslim adalah orang yang tunduk pada perintah dan larangan Allah agar menjadi orang yang bertakwa
         Shalat merupakan contoh ketundukan seorang Muslim, terutama pada saat ruku’ dan sujud
         48:29 ciri pengikut Rasulullah SAW: ruku’ dan sujud mengharapkan karunia Allah
         Islam adalah satu-satunya agama yang berasal dari Wahyu Allah (3:19, 85)
         Tak mungkin Allah menetapkan lebih dari satu agama yang perbedaannya jauh sekali dan bertentangan ajaran-ajarannya
         Islam berasaskan tauhid dan syirik menjadi dosa paling besar
         Nasrani menganut trinitas (3 tuhan) dan tidak mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul
         Yahudi tidak mengakui Isa AS dan Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul; membenci malaikat Jibril
         Islam adalah agama para nabi dan rasul
         Semua nabi dan rasul membawa agama yang sama dan satu, yaitu Islam
         2:128, 132 Nabi Ibrahim adalah Muslim, bukan Yahudi atau Nasrani (2:140)
         7:126 doa tukang sihir yang masuk Islam
         27:44 Ratu Bilqis masuk Islam bersama Nabi Sulaiman
22:78 هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini
         Kesimpulannya: Islam adalah agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam
         Hanya saja sekarang ini UMAT ISLAM (bukan Islam) sedang dalam keadaan jauh dari Islam sehingga terpuruk
         Akhirnya Islam yang sangat mulia ini tertutupi kemuliaannya oleh umat Islam sendiri
         Muhammad Abduh berkata, اَلإِسْلاَمُ مَحْجُوْبٌ بِالْمُسْلِمِيْنَ (Islam itu tertutupi oleh kondisi umat Islam)
         Tapi itu pun tetap manusia tidak menolak kehebatan Islam, sehingga populasi Muslim di dunia tidak pernah turun, terus naik

dunia islam 


1.  syahadat artinya bersaksi dihadapan allah mengucap sumpah dengan keiklasan hati dan kesesuaian prilaku. Syahadat merupakan salah satu kunci masuk islam. Maka dari itu sahadat harus mengerti maksud dan maknanya serta suci jiwa rohani demi mengharap keridoan allah swt
2. Ridho berasal dari kata radhiya-yardha yang berarti menerima suatu perkara dengan lapang dada tanpa merasa kecewa ataupun tertekan. Sedangkan menurut istilah, ridho adalah menerima semua kejadian yang menimpa dirinya dengan lapang dada, menghadapinya dengan tabah, tidak merasa kesal dan tidak berputus asa ridho berkaitan dengan perkara keimanan yang terbagi menjadi dua macam
3. Firman Allah SWT dan hadits tentang ilmu
1.(Q.S. Al ‘Alaq [96]: 1-5). “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
2.(Q.S. Az Zumar [39]: 9).
“…Katakanlah : “ Adakah sama orang-orang yang mengetahui (ilmu agama Islam) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.
3.(Q.S. At-Taubah [9]: 122).
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
HADITS:
1. Hadits nabi Saw. “ …Sesungguhnya aku telah meninggalkan sesuatu bagimu, jikalau kamu berpegang teguh dengannya, maka kamu tidak akan sesat selamanya, (yaitu) Kitab Allah
2. Diriwayatkan Abi Sufyan r.a., ia mendengar Rasulullah Saw telah bersabda : “siapa yang dikehendaki menjadi orang baik oleh Allah, Allah akan memberikan kepahaman kepadanya dalam agama Islam”. (H.R. Bukhari, Muslim).
3. Hadits “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang islam laki-laki dan perempuan”.  (HR. Ibnu Abdul Barr).
4. Hadits “Menuntut ilmu itu fardu atas setiap muslim”.  (HR. Abu Na’im dari hadis’Ali)
4. a. QADHA adalah: ketentuan dasar atas segala sesuatu yang diciptakan-NYA atau Penetapan atas segala sesuatu yang akan diciptakan oleh Allah SWT.
Contoh: Alloh menentukan dan menetapkan apa yang akan diciptakan-Nya,seperti, Menciptakan Nur Muhammad (Software cikal bakal system kehidupan), Menciptakan Arsy’(Singgasana Kekuasaan-Nya), Menciptakan QALAM (Software cikal bakal alam semesta dan isinya), Menciptakan LAUHUL MAHFUZ (Software Penyimpan Data Induk, Menciptakan dimensi alam yg 3 (Malakut,Jabarut, dan Mulk), serta alam semesta berikut isinya.
b. Takdir ada 2 katagori yaitu takdir dari qadr dan qadha’ mubram dan takdir dari qadr dan qadha’ muallaq.Takdir mubram (mutlak / fixed) merupakan hak prerogatif tuhan,artinya bisa saja tuhan meniadakannya/membatalkannya dan akdir muallaq ( iradah / wenang / option),Takdir dengan dibuatnya jalur pilihan/option yg berhubungan dg ikhtiar makhluk-nya).adalah ketetapan yg telah dibuat oleh tuhan tetapi makhluknya (manusia dan jin),diberi kesempatan untuk merubah dan memilihnya,kemudian tuhan yg menentukannya kemudian/berkehendak.
5. *SYUKUR Arti syukur adalah rasa terima kasih atas pemberian/nikmat Allah yang diiringi dengan perasaan ridho atau puas dengan sedikit sekalipun.
Bersyukur kepada Allah itu ada tiga cara, bersyukur didalam hati(dng memantapkan hati bahwa …nikmat yg datang adalah dr Allah semata&merasa cukup atas nikmat yg ada), bersyukur dengan lisan(dengan cara mengucapkan alhamdulillah atas nikmat yang diterima,examp:masih bisa bangun tdr alhamdulillah…dsb), dan bersykur dalam sikap atau prilaku(mengikutsertakan semua anggota badan u/ beribadah,beramal saleh,tidak berpangku tangan dalam menjemput rahmat Allah dng jalan yang diridhoi,berkata2 baik,bersedekah,zakat infak dari nikmat yang didapat,menjauhi apa2 yang tdk disuka Allah).
*SABAR
Sabar adalah kemampuan pengendalian diri.
Mengapa perlu sabar?agar dapat tercapai keseimbangan diri secara mental,akal dan perilaku u/tercapainya suatu hasil.
Sabar ada 3:sabar dalam mengerjakan perintah Allah(kebajikan)dengan terus melakukan kebajikan,sabar dalam meninggalkan larangan Allah(kemungkaran)dengan terus menjauhi,sabar terhadap semua ketentuan Allah(baik atau buruk) dengan berlaku tidak putus asa untuk terus berusaha keluar dari hal buruk / berusaha mempertahankan hal baik itu(krn Allah punya maksud dengan semua kebaikan dan hal buruk/musibah itu).
Seseorang yang memiliki kesabaran tidak akan mengeluh,putus asa dengan panjangnya waktu yang dilalui u/ meraih kesuksesan & tdk akan pernah bosan menghadapi tantangan.
6. Kehendak Allah terhadap manusia
Islam mengajarkan bahwa kehendak dan kuasa Allah dalam konteks kesesatan manusia berbeda dengan keinginan Allah. Keinginan Allah datang dari diri-Nya sendiri, bahwa Dia menginginkan semua manusia selamat dan tidak tersesat, bahkan Dia menyatakan diri-Nya sangat berharap dan terbuka untuk menerima hamba-hamba yang ingin kembali, menghapus dosa mereka dan tidak mengingat-ingat lagi kemaksiatan yang pernah dilakukan. Sedangkan kuasa dan kehendak-Nya selalu berdasarkan ‘input’ yang datang dari manusia itu sendiri. 
7. Sifat-sifat fa’il
. أبْنِيَةُ أسْمَاءِ الْفَاعِلِينَ والْمَفعُولِينَ وَالصَّفاتِ المُشَبَّهةِ بِهَا
Bentuk-bentuk Isim Fa’il, Isim Maf’ul dan Sifat Musyabbahah
كَفَاعِلٍ صُغ اسْمَ فَاعِلٍ إذَا ¤ مِنْ ذِي ثَلَاثَةٍ يَكُونُ كَغَذَا
Bentuklah Isim Fa’il seperti wazan FAA’ILUN, apabila berupa Fi’il Tsulatsi. Contoh: GHODZAA (bentuk Isim Fa’ilnya GHOODIN asalnya GHOODIWUN)
وَهُوَ قَلِيلٌ فِي فَعُلْتُ وَفَعِلْ ¤ غَيْرَ مُعَدَّى بَلْ قِيَاسُهُ فَعِلْ
Isim Fa’il wazan FAA’ILUN tersebut jarang digunakan pada Fi’il wazan FA’ULA (dhommah’ain fiilnya) dan Fi’il wazan FA’ILA (karoh ‘ain fiilnya) yang tidak Muta’addi, bahkan qias Isim Fa’ilnya berwazan FA’ILUN, <lanjut ke bait berikutnya).
وَأفْعَلٌ فَعْلَانُ نَحْوُ أشِرِ ¤ وَنَحْوُ صَدْيَانَ وَنَحْوُ الأَجْهَرِ
atau wazan AF’ALUN atau wazan FA’LAANU. Contoh: ASYIRUN, SHODYAANU dan AJHARU.
وَفَعْلٌ أوْلَى وَفَعِيلٌ بِفَعُلْ ¤ كَالضَّخْمِ وَالْجَمِيل وَالْفِعْلُ جَمُلْ
Isim Fa’il wazan FA’LUN dan FA’IILUN lebih utama untuk Fi’il wazan FA’ULA (dhommah ‘ain fi’ilnya). Contohnya DHOHMUN dan JAMIILUN Fi’ilnya berlafazh JAMULA
وَأفعَلٌ فِيهِ قَلِيلٌ وَفَعَلْ ¤ وَبِسِوَى الْفَاعِلِ قَدْ يَغْنَى فَعَلْ
Adapun Isim Fa’il berwazan AF’ALUN dan FA’LUN pada Fi’il FA’ULA (dhommah ‘ain fi’ilnya) adalah jarang. Selanjutnya Fi’il wazan FA’ALA (fathah ‘ain fi’ilnya) terkadang cukup dengan bentuk Isim Fa’il selain wazan FAA’ILUN.
8. Menjalankan segala  perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya serta kita harus mneladani semua yang berkaitan tentang rosullulah sehingga kita dapat menjalankanya didalam kehidupan sehari-hari.
9. Mahabbah dalam seriyahidan ialah kecintaan seseorang hamba kepada Allah SWT dan rosul nya agar apa yang diperintahkan Allah dapat dijalankan dengan penuh keimanan.
Dalam menyatakan syahadat ia mendasarkan pernyataannya dengan cinta. Cinta ialah rasa suka yang melapangkan dada. Ia merupakan ruh dari ibadah, sedangkan syahadatain merupakan ibadah yang paling utama. Dengan rasa cinta ini segala beban akan terasa ringan, tuntutan syahadatain akan dapat dilaksanakan dengan mudah.Cinta kepada Allah yang teramat sangat merupakan sifat utama orang beriman. Allah berfirman:  Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al Baqarah: 165)




1.      al wala wal baro
Yang dimaksud dengan wala’  adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.
Sedangkan bara’  Maksudnya di sini ialah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka. Oleh karena itu, hendaklah engkau wala’ terhadap ketaatan & orang-orang yang melakukan ketaatan & baro’ terhadap maksiat & kesyirikan & orang-orang yang mempraktekkannya. Orang yang mendapat wala’ secara mutlak, yaitu orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah & Rasul-Nya, menjalankan kewajiban & meninggalkan larangan di atas tauhid.
2.       Ikhlas
Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadanya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila Allah menyelamatkan kamu dari keduanya”.[1]
 .
3.       Allah adalah yang tertinggi
 tiada tuhan selain Allah dengan bukti dalil-dalil tentang nama Allah al 'Aliyy dan sifat Maha Tinggi-Nya. Berikut ini adalah beberapa dalil tersebut:
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. [al Baqarah/2:255]
فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
Maka putusan (sekarang ini) hanyalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [Ghafir/40 :12).
Ayat ini dengan tegas menjelaskan nama Allah 'Aliyy, 'Azhim dan Kabir, yang maknanya Maha Tinggi, Maha Agung dan Maha Besar. Makna ini sekaligus menunjukkan sifat-Nya.
سَبِّحِاسْمَرَبِّكالْأَعْلَى
Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi. [al A'la/87:1]
وَلِلَّهِالْمَثَلُالْأَعْلَىٰ
Dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi. [an-Nahl/16:60]
Jadi Allah merupakan zat yang maha tertinggi ,,,tiada yang bisa melebihi DIA(ALLASWT) dia diatas segalanya.
4.      konsep utama meluruskan islam diantaranya :
Konsep Dengan berpegang teguh kepada tauhidullah ummat dapat bersatu. Q.21: 92, Islam adalah ajaran Tauhid yang memiliki hanya satu ummat. Q.49: 13, konsep Islam tentang kesatuan manusia dengan menjadikan taqwa sebagai timbangan kemuliaan dan kehinaan manusia.
2.2Q.3: 64, konsep di luar Islam hanya membawa kepada kemusyrikan, menghasilkan perbudakan antara manusia. Q.16: 75-76, kehinaan ilah-ilah kaum musyrikin yang menjadi beban bagi penyembahnya. Q.39: 29, gambaran orang yang berada di dalam konsep syirik dibandingkan dengan konsep tauhid. Q.59: .., kamu kira musuh Allah itu bersatu padahal mereka bercerai berai.
Konsep yang baik. Karena membawa kepada ketaqwaan dan persatuan maka Islam merupakan konsep yang baik. Ibarat pohon yang baik, ia akan berakar dihati manusia yang suci (fitrah), kuat dan tertunjang dalam keyakinan dan kepribadian mereka. Kalimah yang baik melahirkan manusia yang membentuk peradaban mulia dan bermanfaat di dunia. Bila tiba masanya pohon Islam akan menghasilkan buah yang lezat lagi berkhasiat.
Konsep yang buruk. Karena membawa kepada kekufuran dan kemaksiatan, maka jahiliyah merupakan sumber masalah bagi manusia. Ia ibarat pohon yang buruk yang telah tercabut dari akarnya, kering kerontang, mudah hancur. Tidak memberikan buah kebaikan sama sekali bahkan menjadi sampah atau sumber penyakit. Dalil:
Q.14: 24-25, konsep syahadatain sebagai kalimah yang baik diumpamakan Allah bagaikan pohon yang baik, akarnya tertunjang ke bumi dan batangnya menjulang ke angkasa (tertanam baik di hati manusia karena selaras dengan fitrah). Pohon itu senantiasa memberikan buah yang baik di setiap musim karena setiap muslim dalam berbuat baik mengharapkan ridha Allah yang kekal dan pasti. Sistem tauhid ini menghasilkan manusia-manusia yang bermanfaat bagi dunia dan peradaban. Masyarakat tauhid ini tumbuh bagaikan pohon pula, lihat 48: 29.
Q.14: 26, konsep yang buruk ibarat pohon yang buruk. Tidak tertanam dalam hati dan jiwa manusia karena bertentangan dengan fitrah. Pribadi yang dihasilkan oleh sistem jahiliyah adalah kosong dan tidak berarti, hanya pandai bersifat lidah saja, berkata tetapi tidak diamalkan, lihat 2: 204-205. Perumpamaan lainnya adalah kayu yang tersandar. Kelihatannya kokoh tetapi sebenarnya rapuh. Ini contoh tentang munafiqin, lihat 63: 4.

 
5.      Perbedaan Kalimat Taqwa vs Kesombongan Jahiliyah
Kalimat Taqwa. Konsep Islam yang tinggi itu merupakan sumber ketaqwaan dan kebajikan. Mengucapkan saja ibadah, apalagi mempelajari, menghayati dan mengamalkannya. Hanya konsep inilah yang dapat membentuk pribadi taqwa dan akhlak mulia.
Kesombongan Jahiliyah. Selain konsep Islam maka konsep itu adalah jahiliyah hanya berupa slogan yang menunjukkan kesombongan dan kebanggaan orang-orang yang bodoh. Tak terbukti di dalam kenyataan, hanya teori-teori kosong yang dusta. Masyarakat yang dibentuknya menjadi masyarakat yang kufur dan bergelimang dalam maksiat.
6.      Tahapan berintraksi dengan syahadatein
a. Dua Kalimah Syahadah.
Syahadatain perlu dipelajari dan diketahui karena dua kalimah ini sebagai dasar bagi keseluruhan hidup manusia dan seluruh ajaran Islam.
 b. Cinta.
Mukmin mencintai dua kalimah syahadat sehingga nilai yang menjadi kandungannya tidak diterima sebagai beban. Cinta ini tumbuh dari kecintaan kita kepada Allah dan Rasul yang teramat sangat serta bara terhadap sembahan selain Allah. Cinta ini dilengkapi dengan cinta kepada Rasul yang menjadi pembimbing utama menuju kecintaan Allah dan cinta kepada Islam sebagai syarat untuk mendapatkan kecintaan Allah.
c. Ridha.
Ridha yaitu kerelaan diri untuk menerima program Allah sepenuhnya. Ridha hanya dapat lahir dari cinta yang sebenarnya. Ridha hanya dapat lahir dari cinta yang sebenarnya. Fenomena ridha adalah kelezatan iman dalam dada. Ridha wujud dalam tiga bentuk yaitu ridha kepada Allah sebagai Rabb, ridha kepada Islam dan ridha kepada Rasul.
d. Sibgah.
Cinta dan keridhaan kepada Allah, Rasul dan Islam mewarnai seluruh aspek kehidupan mukmin, menjadi sibghah dalam dirinya. Sibgah adalah iman yang merasuk sampai ke tulang yang tidak dapat lepas, bersifat suci, murni dan tidak bercampur dengan syirik walaupun setitik. Seorang yang hidupnya dalam sibgah Allah seluruh hidupnya merupakan ibadah atau pengabdian kepada Allah. Untuk mengaplikasikannya sibgah diperlukan:
• Pengenalan yang sebenarnya terhadap Allah dan interaksi denganNya dalam bentuk penghambaan.
• Pengenalan kepada Islam serta siap menghayati dan mengamalkannya baik dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Islam harus diperjuangkan sehingga tegak di bumi Allah.
• Pengenalan kepada Rasul Saw serta sedia mengikuti bentuk hidup beliau sesuai dengan kemampuan.
 e. Sibgah Hati.
Hati yang tersibgah adalah hati yang suci, bersih dan senantiasa berhubungan dengan Allah, siap menerima pimpinan dan bimbinganNya. Dalam hati ini terpancarlah aqidah yang sehat dalam keyakinan dan keimanannya. Aqidah yang benar dan sehat tersebut menjadikan muslim selalu berniat ikhlas dalam setiap langkah tindakannya. Niat adalah dasar ibadah, sama ada diterima atau ditolak ibadah seseorang ditentukan oleh niatnya.
 f. Sibgah Akal.
Akal tersibgah senantiasa bertafaqquh fiddien. Aktif memikirkan kejadian langit, bumi dan segala isinya, mempelajari semua fenomena alam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah dibimbing oleh wahyunya.
Dari akal yang selalu menyingkap rahasia fenomena alam ini lahirlah fikrah Islam, yaitu pemikiran atau idea yang merupakan aplikasi ajaran Islam yang bersumberkan kepada Kitabullah dan bimbingan Rasul. Fikrah yang Islami menjadikan muslim memiliki suatu program yang benar dalam menghadapi kehidupan. Program kehidupannya mampu menegakkan ajaran Allah (Al Islam).
g. Sibgah Jasad.
Jasad yang tersibgah senantiasa dipelihara kesehatan dan kekuatannya. Jasad ini dibangun dengan berbagai cara agar mampu mengikuti jejak hidup Rasulullah Saw. Dapat melakukan aktifitas atau bekerja sesuai bimbingan Allah dalam kitabullah. Menjadi wujud yang nyata dari Aqidah dan fikrahNya. Dapat melaksanakan bimbingan dan pimpinan Allah baik untuk individu maupun masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Pelaksanaan ini berdasarkan niat yang ikhlas dan program yang digariskan.
 
7.       Allah pemilik otoritas
Allah pemilik otoritas adalah Hak memerintah dan memimpin ada di Tangan Allah, bukan yang lain, jadi hak Allah, Kalau ada manusia yang mengaku punya otoritas maka ia dapat disebut syirik.